Saturday, October 15, 2011

Historia Vitae Magistra, “sejarah adalah guru kehidupan”

Historia Vitae Magistra, “sejarah adalah guru kehidupan”, demikian bunyi
pepatah latin yang secara eksplisit mengemukakan tentang pentingnya keberadaan
sejarah. Di sisi lain, presiden pertama Republik Indonesia Soekarno secara tegas
mengatakan never leave history, “jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah”.
Kedua pernyataan tersebut pada dasarnya memperlihatkan betapa penting dan
strategisnya keberadaan sejarah dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya
keberadaan sejarah bagi perjalanan hidup manusia, tampak lebih jelas lagi dalam
pernyataan keras begawan sejarah Sartono Kartodirdjo yang mengatakan bahwa
manusia yang kehilangan kesadaran sejarah pada dasarnya tidaklah berbeda
dengan pasien di rumah sakit jiwa.
Sejarah sebagai kisah tentang perjalanan masa lampau manusia secara
tidak langsung di dalamnya memberi gambaran tentang peran manusia di atas
panggung kehidupan. Selanjutnya, berpijak pada realitas bahwa manusia
merupakan zoon politicon maka peran tersebut sudah pasti akan menyertakan
keberadaan manusia-manusia lainnya yang hidup secara bersama-sama, baik itu
dalam bentuk komunitas keluarga, kerabat, suku bangsa, hingga bangsa. Dalam
pemahaman itulah, sejarah pada akhirnya tidak sekedar mampu memberi
eksplanasi tentang peran manusia secara individual tetapi juga mampu memberi
eksplanasi tentang peran manusia secara kolektif. Tegasnya sejarah tidak hanya
mampu memberi eksplanasi tetang peran manusia tetapi juga mampu memberi
eksplanasi tentang peran keluarga, kerabat, suku bangsa, hingga bangsa.
Selanjutnya, perlu dikemukakan di sini bahwa agar eksplanasi perjalanan
manusia di kelampauan dapat dpietakan secara proporsional, esjarah
mensyaratkan adanya bahan baku yang dapat digunakan sebagai dasar
rekonstruksi. Tanpa adanya bahan baku maka sudah pasti eksplanasi tentang
perjalanan manusia di kelampauan tidak mungkin untuk dilakukan. Adapun bahan
baku yang diperlukan untuk merekonstruksi perjalanan manusia di kelampauan
tidak lain adalah tinggalan-tinggalan sejarah.

 
;